Puisibencana alam adalah puisi yang menceritakan berbagai hal tentang bencana yang melanda manusia. Puisi tentang bencana alam bisa berisi berbagai hal. Mulai dari menerangkan kejadian. Hingga penyebab bencana alam itu sendiri. Seperti diketahui, banyak sekali kerusakan alam karena ulah manusia. Alam yang tadinya asri dan indah, berubah gersang. Puisitentang alam tadi ditulis sebagai bentuk kesedihan penulis terhadap bencana gempa yang terjadi di Lombok dan Bali pada Agustus 2018. Sayangnya, kondisi Indonesia pada saat itu tengah panas karena menjelang pemilu. Adanya bencana alam malah menjadi alasan untuk saling menghina lawan politik. Akibatnyabanjir menjadi bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, sebagaimana laporan data oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diketahui sepanjang tahun 2021 telah terjadi 3.058 peristiwa bencana alam di tanah air, dari keseluruhan jumlah tersebut 42,1% diantarannya didominasi oleh bencana banjir (databoks.katadata.co.id, 2021). Dewasaini, Radikalisme dan Terorisme kian menjadi problem utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Indoktrinasi yang bersifat radikal dapat mengancam keutuhan NKRI.. Melihat fenomena tersebut, Fakultas Hukum Universitas Wijaya Putra mengundang salah satu Akademisi sekaligus Pengamat Terorisme di Indonesia, Dani Teguh Wibowo yang baru menyelesaikan pendidikan S3 setelah Kumpulanpuisi tentang bencana alam di indonesia yang mengharukan PUISI LAKON‬ ANAK BENCANA Oleh: Kakcik Coconutz Blezz. Merapi menyembur kemurkaan. Tsyunami menggulung kehidupan. Derita Puisi Merenungkan Derita Bencana. Di suatu pagi nan sunyi. Daku merenung menatap matahari. Melihat masa lampau Bagianpertama dari puisi tentang bencana alam adalah adalah puisi bencana alam pendek dan puisi bencana alam singkat atau puisi gempa palu yang berkisah tentang keprihatianan atas bencana gempa yang terjadi di Palu, yuk kita simak saja puisi bencana alam singkat berikut ini. DUKAMU DUKAKU Oleh: Am. Duka kita Berpadu satu Dalam guncangan Luluhlantakkan 68uWFP. Bencana alam sering melanda. Apalagi akhir-selesai ini. Sehingga berbagai orang yang menciptakan puisi wacana musibah. Entah wacana banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, dan lain sebagainya. Puisi petaka yaitu puisi yang menceritakan aneka macam hal perihal tragedi yang melanda manusia. Puisi tentang bencana alam bisa berisi banyak sekali hal. Mulai dari membuktikan kejadian. Hingga penyebab bencana alam itu sendiri. Seperti dimengerti, berbagai kerusakan alam alasannya ulah manusia. Alam yang tadinya asri dan indah, berubah gersang. Hutan pun semakin botak. Sungai-sungai banyak dikotori oleh sampah. Begitu pula dengan udara. Udara tercemar oleh polusi. Semua itu balasan tindakan manusia. Akibatnya pun akan dirasakan oleh manusia. Misalnya karena hutan makin sedikit, Di demam isu kemarau akan kelemahan air. Sebaliknya saat demam isu hujan, akan menjadikan banjir. Semua itu ialah balasan dari ulah insan sendiri. Berikut ini ialah kumpulan puisi bencana alam. Ada yang terdiri dari 2 bait, 3 bait, dan 4 bait. Semoga bisa menolong. Puisi Bencana Alam Singkat 2 BaitBersabarTerendamPuisi Bencana Alam 3 BaitMenggenangGunung MengamukPuisi Bencana Alam 4 BaitRuntuhAmpuni Dosa KamiPuisi Bencana Alam BanjirHujan Yang Belum RedaSungai SampahDikepung AirPuisi Bencana Alam TsunamiTangisan DukaCahaya HarapanBencana Gempa BumiBumi BerderakRasanya BerbedaRuntuhnya RumahSedih Di HatiKe Mana Berlari?Apa Yang Dimaksud Dengan Bencana?Apa Yang Dimaksud Dengan Gempa Bumi?Puisi Bencana Gunung MeletusAwan PanasAbu LetusanHilang DesakuBerkali-kaliKebakaran HutanDilalap ApiHutanku Yang MalangRindu Pada HutankuPuisi Tentang HutanPuisi Air TerjunKerusakan Alam Puisi Bencana Alam Singkat 2 Bait Di bawah ini yang merupakan kumpulan puisi yang singkat. Hanya terdiri dari 2 bait saja. Bercerita perihal musibah. Tentunya berisi kesedihan. Tetapi juga ada cita-cita. Semoga musibah ini bisa terselesaikan. Banjir Melanda Hujan turun tak reda-reda Amat deras tanpa jeda Semua itu suatu membuktikan Bahwa banjir datang melanda Karena banjir rumah tenggelam Merusak segala harta dan benda Pikiran pun terasa suram Hilang di jiwa rasa bahagia Bersabar Bencana datang kapan saja Kadang-kadang tidak disangka Datangnya dengan datang-tiba Manusia tak siap menghadapinya Apapun yang sedang terjadi Rasa tabah mesti di hati Bencana ini ketentuan rabbul Izzati Sebagai ujian bagi manusia di tampang bumi. Terendam Rumahku terendam air Tinggi sekali hingga di kaki Walaupun hujan hanya sebentar Banjir merendam area lebar Mungkin ini ulah manusia Yang menebang hutan dan rimba Di mana air hendaknya disimpan Jika tak ada pohon di dalam hutan Berikutnya ialah kumpulan puisi yang terdiri dari 3 bait. Biasanya digunakan untuk pelajaran anak-anak SMP. Sedangkan puisi yang singkat umumnya untuk anak-anak SD. Pelajari dan baca dengan seksama. Kemudian cobalah untuk mendeklamasikannya. Menjelang Panen Terhampar luas padi di desa Warnanya kuning keemasan Pemandangan yang membahagiakan jiwa Hamparan sawah bagai hiasan Sayang sayang seribu sayang Hujan turun tak kunjung reda Harapan senang pun melayang Air hujan merendam sawah Bencana ini sungguh menyedihkan Bagi penduduk di pedesaan Padi menguning ini rusak Menyisakan kepedihan Menggenang Ku lewati jalan itu Sehabis turun hujan Air banyak menggenang Di sepanjang tepian jalan Beginilah setiap hujan Air tak tertampung di selokan Akhirnya jalan pun terendam Membahayakan bagi pejalan Kenapa peristiwa ini terjadi Mungkinkah alasannya ulah kita Yang sudah tak memiliki nurani Merusak alam tanpa rasa berdosa. Gunung Mengamuk Kudengar kabar info Gunung Merapi jauh disana Yang lazimnya berdiam diri Kini mulai menunjukkan api Awan panas membumbung tinggi Dari kawah gunung berapi Membuat takut masyarakatdesa Jangan-jangan tragedi menimpa Bila Gunung mengamuk marah Hawa panas dimuntahkannya Mematikan kebun petani Menyisakan rasa sedih. Puisi Bencana Alam 4 Bait Puisi merupakan karya seni. Sudah diketahui sejak dulu era. Puisi kadang dipakai untuk merekam suatu peristiwa. Termasuk puisi di bawah ini. Merupakan puisi wacana peristiwa yang terdiri dari 4 bait. Asap Oh asap… Kau terus mengepul tinggi Dari hutan negeri ini Menyebar ke pelosok negeri Asep sudah menjadi kabut Menutupi persepsi mata Desaku seperti tertutup Memandang pun tak leluasa Wahai insan Mengapa temanmu membakar rimba Menimbulkan berbagai bencana Hingga kini tak juga reda Kau memperabukan pepohonan Sehingga rusak muka hutan Membunuh binatang hewan Apakah engkau tak berperasaan? Runtuh Bila bumi bergemeretak Walau hanya beberapa detak Gedung-gedung akan terguncang Rumah-rumah banyak yang runtuh Begitulah kalau tiba bencana Gempa bumi yang tak bisa diduga Paniklah para insan Banyak pula yang tertimpa Gempa bumi luar biasa Rumah kokoh hancur kesudahannya Kadang rata dengan tanah Tak ada kemegahan yang tersisa Wahai manusia yang lemah Jangan besar kepala di hadapan di hadapan-Nya Bila telah menimpakan bencana Ke manakah kaki selamatkan diri? Ampuni Dosa Kami Bila insan banyak dosa Bumi pun tak mau menerima Bumi gundah dan gusar Lalu tragedi datang melanda Sekiranya insan bertaqwa Maka bumi pun penuh berkah Jauh dari bala tragedi Menjauh dari alam yang murka Bencana ini memang menerpa Agar manusia menjadi sadar Meninggalkan aneka macam dosa Atau memilih mati terkapar Kembalilah wahai manusia Kepada perintah Tuhan yang Esa Bencana di dunia tak seberapa Di darul baka luar biasa Puisi Bencana Alam Banjir Bencana banjir sering terjadi. Terlebih di demam isu hujan. Dahulu bencana banjir umumnya terjadi di kota besar. Sekarang banjir dimana-mana. Di kota maupun di desa. Dahulu yang terkena banjir cuma Jakarta. Saat ini hampir semua kota. Kota Bandung, Surabaya, Pekanbaru, dan kota-kota yang lain di Indonesia. Banyak sekali penyebabnya. Karena telah tidak ada lagi hutan. Pepohonan banyak ditebang. Kemudian susukan air yang kurang baik. Dan tentunya sampah yang menggunung di mana-mana. Terutama di sungai-sungai. Semua itu menjadi penyebab tragedi banjir. Hujan Yang Belum Reda Dan bila hujan datang Resah pula rasa di dada Aku takut banjir melanda Menghancurkan harga benda Hujan ini belum juga reda Dalam hati saya berdoa Semoga tidak terjadi apa-apa Jangan sampai ada peristiwa Hujan ini tak pernah salah Hanya insan yang serakah Membabat hutan rimba Mengundang bala bencana Sungai Sampah Sungai ini begitu jernih Tempat bermain si anak ikan Air mengalir ke sawah-sawah Dari pagi hingga petang Airnya bersih amat bening Sejuk sekali jika disentuh Anak-anak pun bermain-main Berenang di air yang tak keruh Tapi itu kisah dahulu Kini semuanya telah berubah Kondisi sungai amatlah pilu Karena sungai sarat dengan sampah Saat hujan turun deras Air sungai pun meluap-luap Tumpah ke kampung-kampung Merendam rumah di kota-kota. Dikepung Air Bila manusia tak peduli Seolah-olah tidak punya hati Membuang sampah asal-asalan Membakar hutan, menghancurkan pegunungan. Akan tiba saatnya nanti Saat alam mulai beraksi Derita manusia dia tak peduli Karena manusia sudah menyakiti Datanglah banjir yang mengepung Jalan jalan terendam air Di mana-mana penyakit timbul Hati insan pun merasa duka Jika ingin hidup sejahtera Harmonis bareng alam semesta Cobalah untuk senantiasa peduli Jagalah keasrian alam ini. Puisi Bencana Alam Tsunami Bencana tsunami berulang kali terjadi. Di Palu dan di Aceh. Bencana ini menimbulkan kerusakan yang besar. Rumah rumah runtuh. Jiwa insan pun melayang. Tsunami biasanya disebabkan gempa bumi. Yaitu gempa bumi yang terjadi di lautan. Sehingga air bahari bergerak. Lalu bergelombang hingga ke tepi pantai. Ribuan korban jiwa melayang. Ribuan rumah hancur tak bersisa. Begitulah bila bencana tsunami melanda. Di bawah ini merupakan puisi ihwal tsunami. Gelombang Menerjang Di pagi hari yang begitu cerah Manusia melaksanakan aktivitasnya Sang surya pun bercahaya terang Menghangatkan bumi tersayang Tiba-tiba pantai mengering Airnya surut entah kemana Terlihat ikan bergeletakan Kehilangan air dari lautan Manusia asyik bermain Di tepi pantai yang sungguh indah Saat menyadari apa-apa Sebentar lagi datang tragedi Lalu dengan tiba-datang Gelombang tinggi bergulung gulung Bagaikan pohon pohon kelapa Yang menerkam dari samudra Gelombang itu terlihat pelan Padahal melaju ke daratan Hancurkan pantai satu sapuan Segalanya jadi berantakan Tangisan Duka Kulihat wajah-tampang suram Mata mereka terlihat dalam Isak tangis bersahutan Ada bencana dari lautan Anak kecil mencari ibunya Yang terpisah entah dimana Seorang ibu menangis pilu Melihat anaknya terbujur kaku Mayat-mayit bergelimpangan Memenuhi sepanjang jalan Bencana ini cuma sesaat Tapi dampaknya begitu hebat Lautan menumpahkan air Hingga menyapu ke tepian Manusia tak lagi berpikir Hanya mencoba menyelamatkan Rumah-rumah pun runtuh Berantakan diterjang gelombang Bagaikan mainan dari kertas Saat disapu ombak yang keras Betapa lemah insan Saat menghadapi bala tragedi Wajah alam tampak murka Menyisakan pedih semata Cahaya Harapan Bencana merusak seluruhnya Meruntuhkan rumah-rumah Yang dibangun begitu usang Hancur hanya saat itu juga Gedung-gedung yang begitu megah Tak mempunyai kekuatan apa-apa Alam lebih kuat dari manusia Di hadapan tragedi tak berdaya Untuk apa bersedih hati Bencana ini udah di ratapi Nyalakanlah api keinginan Untuk membangun kurun depan Mari kita bangun kembali Meneruskan kehidupan ini Tak ada gunanya bersedih diri Semua luka mari kita obat Semua memang terlihat berlawanan Setelah tragedi datang melanda Tuhan sudah menunjukkan potensi Agar kita pulang ke pintu pertobatan Bencana Gempa Bumi Indonesia kerap kali ditimpa gempa bumi. Gempa bumi memang tak mampu dikesampingkan. Kecuali dengan banyak-banyak bertakwa kepada Allah. Semakin kesini kian banyak gempa bumi. Itulah yang telah disampaikan oleh Rasulullah. Semakin banyak kemaksiatan, bertambah banyak gempa bumi tiba. Gempa bumi bukan sekedar fenomena alam. Tukang kendang terjadinya patahan. Tetapi gempa bumi ada relevansinya dengan dosa-dosa manusia. Ketika tragedi datang, jadi pelajaran bagi orang yang beriman. Gempa bumi besar pernah terjadi di aneka macam tempat. Di Lampung, di Palu, Mentawai, Jogjakarta, dan banyak daerah lainnya. Apabila gempa ini terjadi di lautan, mampu menjadikan tsunami. Bumi Berderak Hanya sesaat Tiba-datang bumi berderak Rumah-rumah patah dan rusak Apa yang sudah terjadi Telah tiba gempa bumi Menggetarkan sanubari Manusia bagaikan limbung Tak tau apa yang terjadi Duka lara merundung Gempa mengguncang negeri ini Rasanya Berbeda Kemarin terasa indah Langit biru begitu cerah Anak ibu bercengkrama Begitu hangat di keluarga Hari ini semua berganti Keindahan itu sudah berlalu Bumi tampak berantakan Orang menangis di reruntuhan Tinggalah puing-puing Yang menyesakkan cita-cita Tubuh banyak yang terluka Oleh tragedi yang datang-tiba Mungkin ini yaitu cobaan Untuk mereka yang beriman Atau sekedar pengingat Agar hentikan semua maksiat Runtuhnya Rumah Di rumah itu Ada canda dan tawa Banyak kita beribu-ribu Semarakan hari-hari dunia Siapa yang menduga Gempa bumi tiba melanda Rumah runtuh seketika Menyisakan puing-puing saja Atap rumah ambruk Tiang tiang sudah patah Dinding kuat runtuh Hati ini menjadi kelabu Sedih Di Hati Seorang anak kecil Sendiri duduk menggigil Menatap rumahnya yang runtuh Ibunya terbaring kaku Ia menatap ke sekitar Desanya mirip tak diketahui Orang-orang ketakutan keluar Dengan paras yang begitu muram Gempa bumi mengganti tampang Yang ceria kini berduka Yang indah kini berubah Puing-puing di mana-mana Sedih pilu hatinya Anak kecil itu meratap murung Hanya air mata yang mengalir Menghadapi peristiwa yang tak terpikir. Ke Mana Berlari? Ketika bencana terjadi Kemana lagi manusia berlari Tak ada tempat untuk berlindung Hanya kepada Tuhan memohon ampun Sungguh tak bisa kita menahan Apabila tragedi menyerang Lemah lunglai segala daya Itulah kekuasaan Tuhan yang Esa Tak ada kawasan berlari Kecuali hanya kepada-Nya Jangan angkuhkan diri Bersimpuhlah kepada-Nya. Apa Yang Dimaksud Dengan Bencana? BENCANA yakni peristiwa atau rangkaian insiden yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan penduduk yang disebabkan, baik oleh aspek alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor insan sehingga menjadikan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan imbas psikologis. Apa Yang Dimaksud Dengan Gempa Bumi? Gempa bumi yakni getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi balasan pelepasan energi dari dalam secara tiba-datang yang membuat gelombang seismik. Puisi Bencana Gunung Meletus Letusan gunung merupakan kejadian yang terjadi balasan endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Bencana letusan gunung terjadi berulang kali di Indonesia. Salah satu yang besar adalah letusan gunung Krakatau. Letusan gunung ini memisahkan antara pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Artinya Gunung Krakatau memiliki letusan yang sangat ahli. Letusan itu terjadi sekitar tahun 1800-an. Menurut para hebat, debu dari letusan gunung Krakatau hingga ke Eropa. Saat ini masih banyak gunung yang masih aktif. Gunung Merapi dan Gunung Sinabung merupakan letusan yang juga sungguh besar. Bencana tersebut menghancurkan pertanian penduduk . Abu dari letusan gunung menimbulkan flora mati. Berikut ini merupakan puisi tragedi gunung meletus. Awan Panas Membumbung tinggi ke angkasa Bagaikan awan yang bergulung-gulung Hawa panas sungguh terasa Sebuah mengambarkan dari gunung Manusia mulai panik Tak usang lagi ada letusan Lava mulai dikeluarkan Dengan bunyi menggetarkan Burung-burung melayang Meninggalkan pegunungan Begitu pula aneka macam hewan Karena peristiwa sudah dicicipi Tak ada yang bisa dijalankan Desa permai ditinggalkan Karena nyawa sebagai taruhan Jika gunung mengeluarkan letusan. Abu Letusan Kau tebarkan bubuk Pada desa yang kamu pangku Menebarkan hawa di udara Panas melanda sangat terasa Kau terbarkan bubuk Pada daun-daun di kebun Sayuran pun mulai layu Panasmu memang tak tertahankan Kau terbarkan debu Ke utara ke selatan Kepada insan maupun hewan Membuat mereka ketakutan Kau terbarkan bubuk Sesuai perintah dari Tuhan Agar tumbuh di hati manusia Rasa takut juga keinginan. Hilang Desaku Hilang desaku Ditimpa oleh tragedi Letusan gunung Memporak-porandakannya Hilang desaku Juga sawah dan kebunnya Yang tersisa hanyalah debu Sisa dari peristiwa itu Kami mesti bangun lagi Membangun desa ini Agar kembali asri Indah berbunga dan bersemi. Berkali-kali Oh Gunung Merapi Engkau masih beraksi Lagi dan lagi Belum juga berhenti Engkau meletus saban hari Membuat khawatir setiap diri Kapankah tenang kembali Melihat wajahmu berseri-seri. Kami cuma menunggu Berdoa di tenda-tenda kami Kau menggelegar kami sunyi Menjaga asa tetap bersemi. Kebakaran Hutan Bencana bisa dalam bentuk apa saja. Misalnya kebakaran hutan, banjir bandang, letusan gunung, ataupun gempa bumi. Salah satu bencana yang terjadi hampir setiap tahun yaitu kebakaran hutan. Biasanya terjadi di waktu kemarau. Kebakaran hutan berpengaruh pada banyak hal. Mengakibatkan kabut asap. Kematian hewan-binatang. Semakin hari hutan di Indonesia semakin sedikit. Hal itu disebabkan adanya pembukaan kebun dan pertambangan. Kebakaran hutan kadang-kadang terjadi dengan alamiah. Namun banyaknya adalah karena ulah manusia. Dilalap Api Api menyala-nyala Menghanguskan pepohonan Memerahkan dedaunan Merusak rumah para hewan Malangnya hutanku Yang hijau dan rimbun Memberikan kesegaran Pada penghuni alam Namun sekarang ia terkapar Oleh api yang membakar Berhari-hari tak juga padam Menyisakan nasib yang kelam Hutanku Yang Malang Dedaunan sekarang berapi Meruntuhkan kesejukan Bermula dari tepi Membakar ke tengah hutan Batang-batang hangus terbakar Hitam kelam menjadi debu Daun-daun berguguran Tersisa jadi ingatan Engkau yang sudah memberi udara Memberi oksigen terhadap insan Memberikan rumah pada margasatwa Kini menanggung beban derita Rindu Pada Hutanku Kami rindu kepada hutan Di mana burung berkicauan Melangkah dalam pertunjukan Mendengarkan nyanyian hewan Kemarin rindu pada hutan Yang luas membentang Menjadi paru-paru dunia Sumber hidup bagi manusia Ini hutanku menanggung luka Jilatan api membuat sengsara Ada ulah dari tangan manusia Yang menjadikannya menderita Puisi Tentang Hutan Hutan memang suatu pandangan baru. Banyak dibentuk menjadi puisi. Silahkan baca di Puisi Tentang Hutan Untuk Anak Sekolah. Puisi Air Terjun Air menggeluti sangatlah indah. Merupakan bab dari alam. Yang merupakan air yang mengalir kemudian jatuh. Biasanya berada di antara pegunungan. Ingin puisi perihal gerojokan? Baca di Puisi Air Terjun Indah. Kerusakan Alam Awalnya alam begitu indah. Seperti gunung, pantai, dan persawahan. Namun kadang-kadang dirusak oleh insan. Entah dengan membuang sampah maupun melaksanakan acara mirip pertambangan. Sehingga alam rusak. Baca puisinya di Puisi Kerusakan Alam. Ref Kumpulan puisi renungan tentang bencana alam Gempa dan Tsunami. Akhir tahun Alam seolah menunjukkan kekuatannya, Atas izin Sang pengatur alam, Alam Indonesia diuji dengan rententan musibah dan bencana belum kering di ingatan gempa bumi di Indonesia, gempa lombok dan tsunami Palu menimbulkan nelangsa bagi siapa pun yang tsunami Banten dan lampung meninggal duka mendalam yang harus di renungkan mengapa bencana itu terjadi. walau kita tahu bahwa semua terjadi atas Izin Sang Maha Kuasa. Namun semua bisa saja terjadi atas perilaku manusia sebagai penghuni berkaitan dengan bencana alam, berikut ini adalah daftar judul kumpulan puisi renungan tentang bencana alam gempa bumi di indonesia dan tsunami yang dipublikasikan diantaranyaTujuh judul puisi renungan tentang bencana alam, yang mengingatkan kita akan bencan alam yang belakangan ini terjadi di Indonesia sehingga kita tak melupakan bahwa semua itu terjadi karena Izin Sang Maha pengatur Puisi Renungan Tentang Bencana Alam Gempa Dan TsunamiNah bagaimana cerita puisi dan kata kata puisi bencana alam yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya disimak saja berikut ini beberapa puisi renungan tentang bencana dalam bait-bait puisi bencana alam singkat dan juga tentang puisi panjang yang berkisah tentang bencana alam. diawali dari puisi mendengar bicara BICARA ALAMOleh Apri MedianingsihMarilah mendengar bicara alam pada gaduh bencanaGelombangnya hentak akal ajak noda hidup kelam menghasut budiKepak sayap malaikat mengibas air, sampaikan pesan TuhanBahasanya tragis, mengikis pongah dengan lantangMarilah mendengar bicara alam,pada reruntuhan akibat yang tak mengerti melipat dosaMeregang, undang iba teramatTelah jelas bicara alam,ungkap geram meliput manusia keruhYang sembunyi di balik congkak hasratMarilah membaca alam, agar pupus ambisi mendulang tamakDan damai alam bersahabat lagiYogyakarta, 23 Desember 2018Tanah Airku BerdukaOleh Syaeful BasriTanah airku kembali berdukaSaat alam mulai terbangun dan murkaSaat gelombang dahsyat merenggut segalanyaHingga tak ada yang tersisa selain jerit tangis dan air mataTanah airku kembali berdukaSaat darah bercucuranSaat ratusan tubuh terbujur kaku dibawah reruntuhanHingga tak ada yang tersisa selain doa dan harapanTak ada yang perlu ditangisiKarena semuanya adalah suratan illahiDia yang maha tahu segalanyaDia yang maha kuasa atas takdir umatnyaTak ada yang perlu disesalkanSaatnya berpangku tangan dan saling menguatkanDan saling percaya akan adanya hikmah besar dibalik sebuah bencanaSeraya memupuk asa agar alam tak kembali menunjukkan amarahnyaBack to list title puisi renungan tentang benncana alam gempa dan tsunami ↑3. RENUNGAN PUISI BENCANA ALAMSelanjutnya puisi renungan tentang bencana alam yang dipublikasikan atau puisi dan kata bijak adalah renungan puisi bencana alam, bagaimana kata kata puisi dan cerita puisi bencana dalam bait kumpulan puisi bencana alam, apakan sama halnya dengan puisi bencana alam singkat atau tentang puisi kemanusiaan bencana alam untuk lebih jelasnya disimak saja puisi-puisi dibawah Tamparan TuhanOleh AsroriSiapa yang cipta semua bencanaTuhan kau bilang "Pastinya"Jika kalian peka,dan merasaAda bencana karena campur tangan manusiaUlah tangan-tangah serakahMenatang alam dengan gagahTimbulkan kerusakkan masih kau sanggahTutup mata,kau buang salahGambaran tamparan TuhanYang nyata diperlihatkanBanjir,longsor,kekeringanAkibat kerusakan hutanTapi kalian masih berani tawarTak merasa kalau ditamparSemua ini kau anggap wajarMeski bencana datang mengularRENUNGKANOleh EN EFAwan berkata maka hujanBumi berdetak maka goncanglahLangit berhembus angin menerpaLautan bergejolak ombak berteriakTeriak tangis orang sakit menjerit kata teraniayaTertawa senyum bahagia tanpa derita bencanaTak ada apakah manusia bertika kepada pemilik alam semestaHingga semua terlihat oleh mataLuluh lantah musibah hanya belaka dianggap nya merekaTak mendengar kata agama sesuka perilakunya tak beda hewan hinaPemilik semesta turut berkataEntah apakah mereka mendengarnyaKuharap mereka berubah perilaku tingkahnyaPemimpin putih kurindu padanyaKuharap kau tiba diujung fajar bersama jinggaBack to list title puisi renungan tentang benncana alam gempa dan tsunami ↑4. RENUNGAN PUISI TENTANG BENCANA ALAM GEMPA DAN TSUNAMIDan bagian ke empat kumpulan puisi gempa bumi di indonesia dan tsunami yang dipublikasin blog puisi dan kata bijak atau adalah renungan puisi tentang bencana alam gempa bumi dan tsunami, bagaimana cerita puisi dan kata kata renungan dalam bait-baitnya, untuk lebih jelasnya disimak saja dibawan ini BENCANAOleh Tirta AlamTsunami yang menggulung daratan,Gempa yang mengguncang bumi,Gunung berapi yang menggelegar,Terdapat banyak bencana alam di bumiMemakan ratusan bahkan ribuan nyawaJuga membekas di hati setiap orangTetapi bukan itu bencana yang menghancurkan hidup seseorangMelainkan bencana kecil seperti perpisahan yang dapat membuat hancur seseorangPada saat itu yang bisa merubahnya hanyalah dirinya seorang dan sang pemberi hidupPuisi Berita DukaOleh AchmadNuralimBerbagai rentetan berita dukaTentang mereka lantangkan suara resahAdalah yang datang tak kunjung rendahSeperti alam kembali menyapaSaat dengungan alam bernyanyiDi malam sepi yang begitu sunyiDiiringi gemuruh air yang berbunyiIalah hujan turun sepanjang hariApakah ini jeritan alam yang bersuarakan kesedihanYang menghambat segala urusanMengajak semua introspeksi diri apa yang kita lakukanTentang memperlakukan alamBerita dukaKabarmu buat hatiku lukaTentang mereka yang terkena bencanaSemoga ini hanyalah alam yang ingin bicaraBack to list title puisi renungan tentang benncana alam gempa dan tsunami ↑5. Puisi Bencana AlamOleh AleTiba- tiba gempaTiba- tiba panik porak porandaGelombang Tsunami menyapaTiba- tiba kematian nyataBencana tiba- tibaBencana dari AllahBencana dari manusiaBencana dari alamTiba- tiba kiamat kecilTiba- tiba hari akhir hari iniDimana peredam dan penjaga tiba- tibaDimana selain dari pada-NyaTempat bergantung dan berlindungAku kecil dan tiada berdayaAku berdzikir kepada AllahAku bersyalawat kepada RasulullahNyawa ini tidak berhembusAku menyatu dalam bencanaDalam kesempatan hidup keduaSebelum jadi abu dan kumpulan puisi renungan tentang bencana alam Gempa dan Tsunami. baca juga puisi - puisi bencana alam di indonesia seperti puisi gempa lombok dan puisi tsunami palu lain blog puisi dan kata bijak, semoga puisi-puisi yang dipublikasikan dapat menghibur dan bermanfaat. Ilustrasi Puisi tentang Bencana Alam sebagai Pengingat. Foto Unsplash/naif tentang Bencana AlamIlustrasi Puisi tentang Bencana Alam sebagai Pengingat. Foto Unsplash/naif alam, murka alamKamu tidak bisa lepas dari jalan destruktif merekaItu bisa menjadi tornado Dengan angin berputar-putarMengangkat semua yang ada di jalannyaBerdoa kita hidup untuk melihat hari berikutnyaMungkin gempa bumi yang kuat dengan deru kerasnyaDampaknya terlihat seperti sedang berperangBangunan runtuh dan jatuh ke tanahTumpukan beton menjadi gundukanLalu tsunami yang pasti datangdatang dengan dengungan yang kerasAir mengambil semua yang ada di jalurnyaSeperti yang ditunjukkan alam, itu benar-benar murkaKemudian badai menjadi begitu kuat, sekarang badai telah lahirIbu alam menunjukkan telah menyebabkan banjirDengan jalanan menjadi dinding lumpurLalu ada longsoran salju, dinding salju raksasaApa pun di jalurnya menjadi musuhGunung berapi yang bergolakSebuah sungai lava raksasa, menuruni gunung itu bersinarSekarang saatnya kita semua bersiapIbu alam bukanlah orang yang berani!Anak kecil di samping rumahDengan ceria bermain airMenyepak dan menyemburBerlari dan berenangAwalnya aku terpukauTapi kenyataan berkata lainMereka sejatinya tengah merintihTertawa dalam tangisanPedih, mengiris dan dukaPenyakit mengintai merekaBerada di sekeliling merekaBahwa itu adalah bencanaBersabarlah, SayangMaafkan merekaJadilah anak yang setiaUntuk menjaga alam semestaKala kau beranjak dewasaJangan kau sesaliAku tahu kau belum mengertiAku paham kau masih buta dan tuliNamun inilah yang terjadiJadikan cobaan alam sebagai penyadar diriSore ini hujan begitu derasMenghantam bumi dengan ganasSementara di seberang jalanBeberapa anak menari ceriaMenikmati anugerah Yang KuasaPadahal, cerita berakhir lainDi kala hujan redaPerlahan genangan mengalir jauhTanpa komando tanpa patuhTanpa iba menghajar yang rapuhBagaimana tidakTempatnya berlalu telah tertutupSebab watak manusia yang engganMemberi perhatian terhadap selokanMaka dari ituTak perlu tangisi yang terjadiJangan sesali kenyataan iniSemua takkan terjadi bila manusia peduliHingga hujan tiba lagiGenangan masih mengepungMencuri seisi rumahMenghanyutkan secuil gairahDari mereka yang mengharapkan sepercik cerahSiapa yang cipta semua bencana Jika kalian peka dan merasaAda bencana karena campur tangan manusia Tuhan bilang "Pastinya" Ulah tangan-tangah serakah Menantang alam dengan gagah Timbulkan kerusakan masih kau sanggah Tutup mata, kau buang salah Gambaran tamparan Tuhan yang nyata diperlihatkan Banjir, longsor, kekeringan akibat kerusakan hutan Tapi kalian masih berani tawar Semua ini kau anggap wajar Tak merasa kalau ditampar Meski bencana datang mengular Bencana alam sering melanda. Apalagi akhir-akhir ini. Sehingga banyak sekali orang yang membuat puisi tentang bencana alam. Entah tentang banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, dan lain sebagainya. Puisi bencana alam adalah puisi yang menceritakan berbagai hal tentang bencana yang melanda manusia. Puisi tentang bencana alam bisa berisi berbagai hal. Mulai dari menerangkan kejadian. Hingga penyebab bencana alam itu sendiri. Seperti diketahui, banyak sekali kerusakan alam karena ulah manusia. Alam yang tadinya asri dan indah, berubah gersang. Hutan pun semakin gundul. Sungai-sungai banyak dikotori oleh sampah. Begitu pula dengan udara. Udara terkontaminasi oleh polusi. Semua itu akibat perbuatan manusia. Akibatnya pun akan dirasakan oleh manusia. Misalnya karena hutan semakin sedikit, Di musim kemarau akan kekurangan air. Sebaliknya ketika musim hujan, akan menyebabkan banjir. Semua itu merupakan akibat dari ulah manusia sendiri. Berikut ini merupakan kumpulan puisi bencana alam. Ada yang terdiri dari 2 bait, 3 bait, dan 4 bait. Semoga bisa Bencana Alam Singkat 2 Bait Di bawah ini yang merupakan kumpulan puisi yang singkat. Hanya terdiri dari 2 bait saja. Bercerita tentang bencana alam. Tentunya berisi kesedihan. Tetapi juga ada harapan. Semoga bencana alam ini bisa teratasi. Banjir Melanda Hujan turun tak reda-reda Amat deras tanpa jeda Semua itu sebuah pertanda Bahwa banjir datang melanda Karena banjir rumah tenggelam Merusak segala harta dan benda Pikiran pun terasa suram Hilang di jiwa rasa bahagiaBersabar Bencana datang kapan saja Kadang-kadang tidak diduga Datangnya dengan tiba-tiba Manusia tak siap menghadapinya Apapun yang sedang terjadi Rasa sabar harus di hati Bencana ini ketentuan rabbul Izzati Sebagai ujian bagi manusia di muka Rumahku terendam air Tinggi sekali sampai di kaki Walaupun hujan hanya sebentar Banjir merendam area lebar Mungkin ini ulah manusia Yang menebang hutan dan rimba Di mana air hendaknya disimpan Jika tak ada pohon di dalam hutan Berikutnya adalah kumpulan puisi yang terdiri dari 3 bait. Biasanya dipakai untuk pelajaran anak-anak SMP. Sedangkan puisi yang singkat biasanya untuk anak-anak SD. Pelajari dan baca dengan seksama. Kemudian cobalah untuk mendeklamasikannya. Menjelang Panen Terhampar luas padi di desa Warnanya kuning keemasan Pemandangan yang membahagiakan jiwa Hamparan sawah bagai hiasan Sayang sayang seribu sayang Hujan turun tak kunjung reda Harapan bahagia pun melayang Air hujan merendam sawah Bencana ini sungguh menyedihkan Bagi penduduk di pedesaan Padi menguning ini rusak Menyisakan kepedihan Menggenang Ku lewati jalan itu Sehabis turun hujan Air banyak menggenang Di sepanjang tepian jalan Beginilah setiap hujan Air tak tertampung di selokan Akhirnya jalan pun terendam Membahayakan bagi pejalan Kenapa bencana ini terjadi Mungkinkah karena ulah kita Yang sudah tak memiliki nurani Merusak alam tanpa rasa berdosa. Gunung Mengamuk Kudengar kabar berita Gunung Merapi jauh disana Yang biasanya berdiam diri Kini mulai menunjukkan api Awan panas membumbung tinggi Dari kawah gunung berapi Membuat takut penduduk desa Jangan-jangan bencana menimpa Bila Gunung mengamuk murka Hawa panas dimuntahkannya Mematikan kebun petani Menyisakan rasa Bencana Alam 4 Bait Puisi merupakan karya seni. Sudah dikenal semenjak dahulu kala. Puisi kadang digunakan untuk merekam sebuah kejadian. Termasuk puisi di bawah ini. Merupakan puisi tentang bencana yang terdiri dari 4 bait. Asap Oh asap… Kau terus mengepul tinggi Dari hutan negeri ini Menyebar ke pelosok negeri Asep telah menjadi kabut Menutupi pandangan mata Desaku seolah-olah tertutup Memandang pun tak leluasa Wahai manusia Mengapa temanmu membakar rimba Menimbulkan berbagai bencana Hingga kini tak juga reda Kau membakar pepohonan Sehingga rusak wajah hutan Membunuh hewan hewan Apakah engkau tak berperasaan?Runtuh Bila bumi bergemeretak Walau hanya beberapa detak Gedung-gedung akan terguncang Rumah-rumah banyak yang runtuh Begitulah jika datang bencana Gempa bumi yang tak bisa diduga Paniklah para manusia Banyak pula yang tertimpa Gempa bumi luar biasa Rumah kokoh hancur karenanya Kadang rata dengan tanah Tak ada kemegahan yang tersisa Wahai manusia yang lemah Jangan angkuh di hadapan di hadapan-Nya Bila telah menimpakan bencana Ke manakah kaki selamatkan diri?Ampuni Dosa Kami Bila insan banyak dosa Bumi pun tak mau menerima Bumi resah dan gelisah Lalu bencana datang melanda Sekiranya insan bertaqwa Maka bumi pun penuh berkah Jauh dari bala bencana Menjauh dari alam yang murka Bencana ini memang menerpa Agar manusia menjadi sadar Meninggalkan berbagai dosa Atau memilih mati terkapar Kembalilah wahai manusia Kepada perintah Tuhan yang Esa Bencana di dunia tak seberapa Di akhirat luar biasaPuisi Bencana Alam Banjir Bencana banjir sering terjadi. Terlebih di musim hujan. Dahulu bencana banjir biasanya terjadi di kota besar. Sekarang banjir dimana-mana. Di kota maupun di desa. Dahulu yang terkena banjir hanya Jakarta. Saat ini hampir semua kota. Kota Bandung, Surabaya, Pekanbaru, dan kota-kota lainnya di Indonesia. Banyak sekali penyebabnya. Karena sudah tidak ada lagi hutan. Pepohonan banyak ditebang. Kemudian saluran air yang kurang baik. Dan tentunya sampah yang menggunung di mana-mana. Terutama di sungai-sungai. Semua itu menjadi penyebab bencana banjir. Hujan Yang Belum Reda Dan jika hujan tiba Resah pula rasa di dada Aku takut banjir melanda Menghancurkan harga benda Hujan ini belum juga reda Dalam hati aku berdoa Semoga tidak terjadi apa-apa Jangan sampai ada bencana Hujan ini tak pernah salah Hanya manusia yang serakah Membabat hutan rimba Mengundang bala bencanaSungai Sampah Sungai ini begitu jernih Tempat bermain si anak ikan Air mengalir ke sawah-sawah Dari pagi sampai petang Airnya bersih amat bening Sejuk sekali bila disentuh Anak-anak pun bermain-main Berenang di air yang tak keruh Tapi itu cerita dulu Kini segalanya telah berubah Kondisi sungai amatlah pilu Karena sungai penuh dengan sampah Saat hujan turun deras Air sungai pun meluap-luap Tumpah ke kampung-kampung Merendam rumah di Air Bila manusia tak peduli Seolah-olah tak punya hati Membuang sampah sembarangan Membakar hutan, merusak pegunungan. Akan tiba saatnya nanti Saat alam mulai beraksi Derita manusia ia tak peduli Karena manusia telah menyakiti Datanglah banjir yang mengepung Jalan jalan terendam air Di mana-mana penyakit muncul Hati manusia pun merasa sedih Jika ingin hidup sejahtera Harmonis bersama alam semesta Cobalah untuk selalu peduli Jagalah keasrian alam Bencana Alam Tsunami Bencana tsunami beberapa kali terjadi. Di Palu dan di Aceh. Bencana ini mengakibatkan kerusakan yang besar. Rumah rumah runtuh. Jiwa manusia pun melayang. Tsunami biasanya disebabkan gempa bumi. Yaitu gempa bumi yang terjadi di lautan. Sehingga air laut bergerak. Lalu bergelombang hingga ke tepi pantai. Ribuan korban jiwa melayang. Ribuan rumah hancur tak bersisa. Begitulah jika bencana tsunami melanda. Di bawah ini merupakan puisi tentang tsunami. Gelombang Menerjang Di pagi hari yang begitu cerah Manusia melakukan aktivitasnya Sang surya pun bercahaya terang Menghangatkan bumi tercinta Tiba-tiba pantai mengering Airnya surut entah kemana Terlihat ikan bergeletakan Kehilangan air dari lautan Manusia asyik bermain Di tepi pantai yang sangat indah Saat menyadari apa-apa Sebentar lagi datang bencana Lalu dengan tiba-tiba Gelombang tinggi bergulung gulung Bagaikan pohon pohon kelapa Yang menerkam dari samudra Gelombang itu tampak pelan Padahal melaju ke daratan Hancurkan pantai satu sapuan Segalanya jadi berantakan Tangisan Duka Kulihat muka-muka suram Mata mereka tampak dalam Isak tangis bersahutan Ada bencana dari lautan Anak kecil mencari ibunya Yang terpisah entah dimana Seorang ibu menangis pilu Melihat anaknya terbujur kaku Mayat-mayat bergelimpangan Memenuhi sepanjang jalan Bencana ini hanya sesaat Tapi dampaknya begitu hebat Lautan menumpahkan air Hingga menyapu ke tepian Manusia tak lagi berpikir Hanya mencoba menyelamatkan Rumah-rumah pun runtuh Berantakan diterjang gelombang Bagaikan mainan dari kertas Saat disapu ombak yang keras Betapa lemah manusia Saat menghadapi bala bencana Wajah alam tampak murka Menyisakan pedih semataCahaya Harapan Bencana merusak semuanya Meruntuhkan rumah-rumah Yang dibangun begitu lama Hancur hanya seketika Gedung-gedung yang begitu megah Tak memiliki kekuatan apa-apa Alam lebih kuat dari manusia Di hadapan bencana tak berdaya Untuk apa bersedih hati Bencana ini udah di ratapi Nyalakanlah api harapan Untuk membangun masa depan Mari kita bangkit kembali Meneruskan kehidupan ini Tak ada gunanya bersedih diri Semua luka mari kita obat Semua memang tampak berbeda Setelah bencana datang melanda Tuhan telah memberikan kesempatan Agar kita pulang ke pintu pertobatanBencana Gempa Bumi Indonesia sering kali ditimpa gempa bumi. Gempa bumi memang tak bisa dihindari. Kecuali dengan banyak-banyak bertakwa kepada Allah. Semakin kesini semakin banyak gempa bumi. Itulah yang telah disampaikan oleh Rasulullah. Semakin banyak kemaksiatan, semakin banyak gempa bumi datang. Gempa bumi bukan sekedar fenomena alam. Tukang kendang terjadinya patahan. Tetapi gempa bumi ada hubungannya dengan dosa-dosa manusia. Ketika bencana datang, jadi pelajaran bagi orang yang beriman. Gempa bumi besar pernah terjadi di berbagai daerah. Di Lampung, di Palu, Mentawai, Jogjakarta, dan banyak daerah lainnya. Apabila gempa ini terjadi di lautan, bisa menyebabkan tsunami. Bumi Berderak Hanya sesaat Tiba-tiba bumi berderak Rumah-rumah patah dan rusak Apa yang telah terjadi Telah datang gempa bumi Menggetarkan sanubari Manusia bagaikan limbung Tak tau apa yang terjadi Duka lara merundung Gempa mengguncang negeri iniRasanya Berbeda Kemarin terasa indah Langit biru begitu cerah Anak ibu bercengkrama Begitu hangat di keluarga Hari ini semua berubah Keindahan itu telah berlalu Bumi tampak berantakan Orang menangis di reruntuhan Tinggalah puing-puing Yang menyesakkan harapan Tubuh banyak yang terluka Oleh bencana yang tiba-tiba Mungkin ini adalah ujian Untuk mereka yang beriman Atau sekedar pengingat Agar hentikan semua maksiatRuntuhnya Rumah Di rumah itu Ada canda dan tawa Banyak kita beribu-ribu Semarakan hari-hari dunia Siapa yang menduga Gempa bumi datang melanda Rumah runtuh seketika Menyisakan puing-puing saja Atap rumah ambruk Tiang tiang telah patah Dinding kuat runtuh Hati ini menjadi kelabuSedih Di Hati Seorang anak kecil Sendiri duduk menggigil Menatap rumahnya yang runtuh Ibunya terbaring kaku Ia menatap ke sekitar Desanya seperti tak dikenal Orang-orang panik keluar Dengan wajah yang begitu muram Gempa bumi mengubah wajah Yang ceria kini berduka Yang indah kini berubah Puing-puing di mana-mana Sedih pilu hatinya Anak kecil itu meratap sedih Hanya air mata yang mengalir Menghadapi bencana yang tak terpikir. Ke Mana Berlari? Ketika bencana terjadi Kemana lagi manusia berlari Tak ada tempat untuk berlindung Hanya kepada Tuhan memohon ampun Sungguh tak mampu kita menahan Apabila bencana menyerang Lemah lunglai segala daya Itulah kekuasaan Tuhan yang Esa Tak ada tempat berlari Kecuali hanya kepada-Nya Jangan angkuhkan diri Bersimpuhlah kepada-Nya. Apa Yang Dimaksud Dengan Bencana?BENCANA adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Apa Yang Dimaksud Dengan Gempa Bumi?Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang Bencana Gunung Meletus Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Bencana letusan gunung terjadi beberapa kali di Indonesia. Salah satu yang besar adalah letusan gunung Krakatau. Letusan gunung ini memisahkan antara pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Artinya Gunung Krakatau memiliki letusan yang sangat hebat. Letusan itu terjadi sekitar tahun 1800-an. Menurut para ahli, abu dari letusan gunung Krakatau sampai ke Eropa. Saat ini masih banyak gunung yang masih aktif. Gunung Merapi dan Gunung Sinabung merupakan letusan yang juga sangat besar. Bencana tersebut menghancurkan pertanian masyarakat. Abu dari letusan gunung mengakibatkan tanaman mati. Berikut ini merupakan puisi bencana gunung Panas Membumbung tinggi ke angkasa Bagaikan awan yang bergulung-gulung Hawa panas sangat terasa Sebuah pertanda dari gunung Manusia mulai ketakutan Tak lama lagi ada letusan Lava mulai dikeluarkan Dengan suara menggetarkan Burung-burung terbang Meninggalkan pegunungan Begitu pula berbagai hewan Karena bencana sudah dirasakan Tak ada yang bisa dilakukan Desa permai ditinggalkan Karena nyawa sebagai taruhan Jika gunung mengeluarkan letusan. Abu Letusan Kau tebarkan abu Pada desa yang kau pangku Menebarkan hawa di udara Panas melanda sungguh terasa Kau terbarkan abu Pada daun-daun di kebun Sayuran pun mulai layu Panasmu memang tak tertahankan Kau terbarkan abu Ke utara ke selatan Kepada manusia maupun hewan Membuat mereka ketakutan Kau terbarkan abu Sesuai perintah dari Tuhan Agar tumbuh di hati manusia Rasa takut juga harapan. Hilang Desaku Hilang desaku Ditimpa oleh bencana Letusan gunung Memporak-porandakannya Hilang desaku Juga sawah dan kebunnya Yang tersisa hanyalah abu Sisa dari bencana itu Kami harus bangkit lagi Membangun desa ini Agar kembali asri Indah berbunga dan Oh Gunung Merapi Engkau masih beraksi Lagi dan lagi Belum juga berhenti Engkau meletus setiap hari Membuat cemas setiap diri Kapankah tenang kembali Melihat wajahmu berseri-seri. Kami hanya menanti Berdoa di tenda-tenda kami Kau menggelegar kami sunyi Menjaga asa tetap bersemi. Kebakaran Hutan Bencana bisa dalam bentuk apa saja. Misalnya kebakaran hutan, banjir bandang, letusan gunung, ataupun gempa bumi. Salah satu bencana yang terjadi hampir setiap tahun adalah kebakaran hutan. Biasanya terjadi di waktu kemarau. Kebakaran hutan berdampak pada banyak hal. Mengakibatkan kabut asap. Kematian hewan-hewan. Semakin hari hutan di Indonesia semakin sedikit. Hal itu disebabkan adanya pembukaan kebun dan pertambangan. Kebakaran hutan kadang-kadang terjadi dengan alamiah. Namun banyaknya adalah karena ulah Api Api menyala-nyala Menghanguskan pepohonan Memerahkan dedaunan Merusak rumah para hewan Malangnya hutanku Yang hijau dan rimbun Memberikan kesejukan Pada penghuni alam Namun kini ia terkapar Oleh api yang membakar Berhari-hari tak juga padam Menyisakan nasib yang kelamHutanku Yang Malang Dedaunan kini berapi Meruntuhkan kesejukan Bermula dari tepi Membakar ke tengah hutan Batang-batang hangus terbakar Hitam kelam menjadi abu Daun-daun berguguran Tersisa jadi kenangan Engkau yang telah memberi udara Memberi oksigen kepada manusia Memberikan rumah pada margasatwa Kini menanggung beban deritaRindu Pada Hutanku Kami rindu kepada hutan Di mana burung berkicauan Melangkah dalam pertunjukan Mendengarkan nyanyian hewan Kemarin rindu pada hutan Yang luas membentang Menjadi paru-paru dunia Sumber hidup bagi manusia Ini hutanku menanggung luka Jilatan api membuat sengsara Ada ulah dari tangan manusia Yang membuatnya menderita Puisi Tentang HutanHutan memang sebuah inspirasi. Banyak dibuat menjadi puisi. Silahkan baca di Puisi Tentang Hutan Untuk Anak Air TerjunAir terjun sangatlah indah. Merupakan bagian dari alam. Yang merupakan air yang mengalir kemudian jatuh. Biasanya berada di antara pegunungan. Ingin puisi tentang air terjun? Baca di Puisi Air Terjun Indah. Kerusakan AlamAwalnya alam begitu indah. Seperti gunung, pantai, dan persawahan. Namun kadang-kadang dirusak oleh manusia. Entah dengan membuang sampah maupun melakukan aktivitas seperti pertambangan. Sehingga alam rusak. Baca puisinya di Puisi Kerusakan Alam. Ref Kumpulan puisi bencana alam tentang tsunami Banten dan lampung. Belum kering air mata atas bencana alam gempa lombok dan bencana alam tsunami palu, kembali indonesia diuji dengan bencana alam tsunami di selat sunda yang menerjang Pandegelang Banten dan lampung, yang menelan ratusan korban dan ribuan kejadian bencana alam Tsunami Banten atau Tsunami Anyer dan Lampung, blog puisi dan kata bijak, membagikan puisi - puisi tentang tsunami atau puisi bencana alam tsunami di Banten dan Lampung, yang ditulis para penulis puisi sebagai ungkapan prihatin dan kesedihan dalam bentuk bait bait puisi sedih bencana alam tsunami, untuk korban Tsunami pandegelang dan lampung tentang bencana alam tsunami ini adalah rangkaian kata kata sedih yang terinpirasi dari kejadian dan tragedi bencana di Indonesia akhir akhir ini sering terjadi diungkapkan lewat bait bait puisi bencana alam berikut ini adalah daftar judul puisi tentang tsunami dalam kumpulan puisi bencana alam tentang tsunami Banten dan Lampung yang dipublikasikan diantaranyaTujuh judul puisi tentang bencana alam tsunami Banten dan Lampung yang ditulis beberapa pemuisi yang turut prihatin atas bencana alam indonesia dan para korban Puisi Bencana Alam Tentang Tsunami Banten Dan LampungBagaimana cerita puisi tsunami dan kata kata puisi gempa bumi di Banten yang berdampak tsunami di selat sunda yang dipublikasikan blog puisi dan kata lebih jelasnya puisi tentang tsunami atau puisi bencana alam tsunami Banten dan Lampung, disimak saja berikut ini, kumpulan puisi bencana alam yang terjadi di Banten dan Lampung, yang dipublikasikan atau blog puisi dan kata bijak diawali dari puisi negeriku berduka lagi.1 PUISI NEGERIKU BERDUKA LAGIOleh ZulkifliBaru kemaren palu surut airnyaSekarang banten di terpaGelombang tsunami ganas melandaKembali merenggut nyawaAda apa dengan negeri iniSana sini bencana terjadiAir mata ibu pertiwi jatuh lagiBagai hujan tanpa hentiCobalah kita berkacaAda apa sebenarnyaHingga negeri ini selalu bencanaAtaukah dunia ini telah tuaHingga allah menguji keimanan 23 desember 2018.2. Puisi Teruntuk Desember Hari iniOleh Luciana KaunarKembali pecah suara-suara ibu, ayah beserta anakDipesisir pantai hingga pada jalan-jalan rayaMusibah menembus dinding langit dengan mudahKau datang serupa serigala yang tak kuasa menahan sakitHingga suara keras mu kembalikan Pilu untuk orang-orangKau bangunkan Anak-anak puncak untuk menangis keluarkan ajabnyaKau bangunkan laut untuk muntahkan Seisi perut airnyaKau Merayap pada isi-isi jalananKau pecahkan Aurah bahagia dan ketenanganLaut-laut melamun pada angin dan ombakGunung-gunung Berteriak pada pepohonanLangit Menggemurukan suara kerasTak ada ketenangan dalam duniaHujan, Banjir, Gempa bahkan TsunamiAkhir cerita apalagi pada Desember iniSuara jeritan tangis sudah sampai dimana-manaAyah,ibu bahkan anak-anak sekeluarga pun Tak kuat menahan rasaDecember Hari ini entah kenapa membawakan khawatir dan piluSegala luka akan dirasakan orang-orangAkhir Desember 2018 Milik suara Jeritan KitaPohea, 24-12-20183. PUISI TSUNAMIOle Goelana SatiMeliuk melambai alunanSunset menyela di sela senjaIndah betapa, ombak-ombakSenja memanja, cerah meronaRiak kau tak lagi samaKau menari-nari di atas laut sambil memukulLiuk lambai itu kini semakinmenakutiSeperti emosi yang tidak terkendaliApa salah kami...?Sehingga kau begitu marah pada kamiKau hempaskan tubuhmu yang indah dan memporakporandakan negeri kamiYang mati, mati, yang luka, lukaEsok tak akan ada lagi yang menikmati sunset di tepimuKau mulai pemarah dan suka menghempas badanApa karena kau telah digoncang bumi?Lalu kau membalas dengan hempasan itu?"Sudahlah, usah lihat lagi liuk lambainyaUsah dengar lagi deru syahdu nyanyinyaKini ia pemarah, ia pemangsa, ia menakutkanSetelah ini mari kita kembali, memungut sisa-sisa kemarahannya"*Pray for lampung Selatan Dan BantenBack to list title puisi bencana alam tentang tsunami Banten dan Lampung ↑4. PUISI SEDIH UNTUK KORBAN TSUNAMI SELAT SUNDABagian kelima puisi bencana alam tsunami yang terjadi di Banten dan lampung adalah tema puisi sedih untuk korban tsunami selat sunda, atau puisi tsunami banten kata kata sedih untuk korban tsunami yang dipublikasikan atau blog puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya puisi tentang bencana alam tsunami disimak saja berikut ini tema puisi sedih untuk korban bencana alam tsunami selat TSUNAMI SELAT SUNDAOleh Kang Yunuaku tak murka seperti mereka kiraaku sedang menyeimbangan diri sajaaku tak menyadarkan merekakalau pun mereka berpikir sudah seharusnyayang tampak mata hanya lahirannyapadahal kasih sayangmu di atas segalanyaRawa Denok, 23/12/2018PUISI DUKAKU MENYAYATOleh Kang SuhandaLesap sekejapHilang dalam tatapGelombang memecahJasad dan atma terpisahTuhan...Duka itu menyayat hatiPedih melukai di semua sisiHisteris tangis membelah langitRatap pilu luluhkan jiwa terhimpitBencana itu datangTanpa terhalangLuluh lantah menerjangTanpa waktu membilangTuhan...Munajatku setangkup do'aAtas Rahman dan RahimMu kumohonBukakan pintu-pintu surgaMUuntuk saudarakuAgar mereka tersenyum damaidalam kehidupan abadinyaTuhan...Berikan hikmah yang terbaikBagi yang telah ditinggalkanSabar dan tawaqalDalam kekuatan iman di tragedi bencana tsunami selat AMPUNI DOSA KAMIOleh Kang SuhandaApa yang mesti terkataHati renyuh dalam dukaBencana kembali melandaNegeriku porak porandaApa yang mesti kuucapKetika mata tak mampu lagi menatapSemua terhempas seketikaLesap dan tiadaTuhan...Ampuni semua dosa-dosa pemimpin kami yang telah lalai dan ingkar titahSenantiasa memuja kekuasaan dengan menghalalkan segala caraAmpuni semua hamba-Mu yang terlupa ketika tersesat di alam kebodohan telah mendua hati dan syirik kepada-MUJangan Kau tambah azab ini kepada hamba-hambaMu yang masih taat patuh pada TitahMuTuhan...Ampuni semua dosa-dosa kamiJangan Kau siksa kami pada saat kami lalai dan tragedi. Bencana tsunami selat to list title puisi bencana alam tentang tsunami Banten dan Lampung ↑5. Renungan Bencana AlamOlehEmi SuryaniHari ini terjadi lagi bencana tsunami..belum hilang dalam ingatan gempa di palu..gempa di lombok dan kota kota lain di seluruh penjuru bencana maha dahsyat tsunami di aceh yang menelan ribuan jiwa dan kehancuran. Bencana silih berganti mengguncang ibu alam murka atas kerusakan alam karena perbuatan manusia... Allah SWT murka kepada kita semua sehingga memperlihatkan kekuatanNya supaya kita semua mengingat betapa lemahnya kita menangis menatap layar televisi melihat mayat dimana Allah...kapan tiba masakuku di panggil kembali menghadapMu denagan cara apa dan dimana aku pasrahkan semua padaMu.*Semoga tidak ada bencana kumpulan puisi bencana alam tentang tsunami Banten dan lampung. Baca juga puisi bencana alam tsunami di halaman lain atau puisi- puisi tentang gempa bumi dan tsunami Palu, Lombok dan korban Tsunami Banten dan lampung diberikan ketabahan menjalani ujian. Dan untuk pembaca blog puisi dan kata bijak semoga puisi tentang tsunami diatas bermanfaat.

puisi bencana alam indonesia